Sudah nonton serial TV The Crown yang tayang di Netflix? Sepakat enggak kalau pemeran mendiang Princess Diana mirip banget dengan sang Princess of Wales?
Aktris yang memerankan karakter Lady Diana itu bernama Emma-Louise Corrin atau familiar dengan nama panggung Emma Corrin. Dia memang terbilang aktris baru di industri hiburan Hollywood.
Tapi, The Crown bukan serial pertama yang dia bintangi sejak memulai karir di tahun 2017. Emma muncul pertama kali di film Cesare. Dia juga pernah beradu akting dengan aktris kenamaan Keira Knightley di film Misbehaviour.

Tahun 2019, Emma Corrin mulai masuk ke serial televise lewat Grantchester dan Pennyworth. Di film dan serial-serial itu, Emma baru mendapatkan peran kecil.
Barulah di tahun 2020, dia memerankan Putri Diana di serial The Crown yang notabene salah satu pemeran utama. Bisa dibilang, karir Emma Corrin sedang naik daun.
Namun, sebelum dia terjun ke dunia akting, Emma pernah bekerja di sebuah startup retail fesyen di London. Suatu saat, di tengah-tengah jam kerja, dia mendadak mendapatkan tawaran casting.
Kira-kira untuk film ataus erial apa ya? Penasaran? Simak fakta-fakta menarik Emma Corrin yang wajib kamu tahu!
Emma Corrin Pernah Bekerja di startup
Seperti dikatakan sebelumnya, Emma Corrin pernah bekerja di sebuah startup fesyen. Suatu hari di tengah-tengah jam kerja, Emma mendapatkan panggilan telepon untuk ikut audisi Pennyworth.
Tapi, dia cuma punya waktu tiga jam sebelum audisi. Tanpa pikir panjang, dia meninggalkan pekerjaannya dan bergegas menuju lokasi audisi.
Keputusannya itu tidak sia-sia meskipun mendadak. Emma lolos audisi dan akhirnya terlibat serial garapan DC tersebut.

Via High End
Emma Corrin adalah Alumni universitas kelas atas
Tidak hanya karirnya saja yang moncer. Emma juga terbilang sukses di dunia pendidikan. Dia merupakan lulusan dari Universitas Cambridge jurusan Pendidikan, Bahasa Inggris, Drama, dan Seni.
Sebelumnya, Emma pernah berkuliah di Universitas Bristol namun dia memutuskan pindah ke Cambridge.
Lulus dari SMA Katolik Roma Woldingham School, dia mengambil gap year (jeda sekolah) untuk mengambil kursus drama di London Academy of Music and Dramatic Art.
Jadi relawan
Selain mengambil kursus drama, Emma Corrin juga melakukan kegiatan kerelawanan selama mengambil gap year. Dia mengajar di sekolah Knysna di Afrika Selatan.

Jadi model
Sebelum menjadi aktris, Emma juga sempat berkecimpung di dunia modeling sambil bekerja di startup. Dia juga pernah menjadi salah satu model di ajang London Fashion Week.
Sahabat Harry Styles
Karirnya di dunia modeling membuat pergaulannya lebih luas, terutama dengan selebritas papan atas. Emma pun bersahabat karib dengan penyanyi Harry Styles.
Pertemanan mereka terjadi sejak awal 2020, ketika keduanya memiliki seorang fashion stylist yang sama. Saking dekatnya, Emma dan Harry sempat dogosipkan berpacaran. Tapi keduanya membantah dan tetap bersahabat hingga sekarang.

Ibunya mirip Lady Diana
Orang mungkin berdecak kagum melihat rupa Emma yang amat mirip dengan Putri Diana. Tapi menurut Emma, sebelum dirinya beken, prang-orang justru mengatakan bahwa Ibunya, Juliette Corrin yang lebih mirip Lady Diana. Sementara dirinya lebih sering disebut mirip Jodie Foster muda. Kalau menurutmu bagaimana?
Jadi “Princess Diana” berkat baca dialog
Emma bercerita bahwa sebetulnya, dia tidak dipersiapkan untuk mengikuti audisi menjadi Putri Diana untuk serial The Crown. Dalam sebuah wawancara, dia bercerita bahwa dia hanya diminta untuk membacakan dialog saja, bukan untuk ikut audisi.
Tapi, Emma mempersiapkan diri seolah-olah dialah yang diaudisi. Tak disangka, ketika Emma membacakan dialog di hadapan pemain lain dan penulis naskah Peter Morgan, semua orang terpana kepadanya.
Lawan mainnya di serial The Crown, Josh O’Connor yang memerankan tokoh pangeran Charles menganggap Emma akan mudah memerankan tokoh Diana. Pendapat yang sama juga disepakati oleh Peter Morgan.

Emma Corrin Mendalami karakter Diana
Demi totalitas menjadi seorang karakter Lady Diana, Emma belajar mati-matian mendalami sosok Ibu Pangeran Harry dan William itu.
Dia ingin menampilkan Diana secara detail. Termasuk soal sindrom bulimia yang dialami Diana. Tapi, Emma tidak ingin penonton terfokus pada bulimianya.
Namun dia ingin menunjukan secara tersirat lewat setiap momen dalam hidupnya. Emma juga mempelajari rekaman dokumenter untuk menyamakan aksen dan suara. Bahkan, Emma memiliki satu bundle arsip berisi foto-foto mendiang Lady Diana.
Comments
0 comments